Info Kampus
Friday, 14 Mar 2025
  • Selamat datang di website STAK Abdi Wacana - Pontianak | Ingin bergabung menjadi mahasiswa (i), klik DAFTAR
6 July 2020

Cerita Pdt. Rika, S.Th

Monday, 6 July 2020 Kategori : Kesaksian Alumni

Shalom, nama saya Rika, kini menjabat Pendeta Rika, S.Th. Saya berasal dari keluarga yang kehidupannya pas-pasan. Ayah saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Terkadang menyadap karet dan juga bekerja sebagai buruh bangunan. Ibu saya seorang pedagang tahu keliling sampai saat ini. Saya berasal dari jemaat GKE (Gereja Kalimantan Evangelis). Saya anak ke-4 dari 5 bersaudara. Saya berasal dari kampung Pasir Putih, desa Seluas, Kec. Seluas, Kab. Bengkayang.

Saya mengikut Kristus sejak lahir. Saya memutuskan untuk Sidi karena saya merasa sudah mampu dalam iman pribadi saya (dewasa). Bagi saya memilih mengikut Yesus Tuhan itu penting. Saya percaya DIA adalah Allah yang dapat menyelamatkan hidup manusia, termasuk saya. Waktu remaja saya sering terlibat dalam pelayanan, mulai dari mengajar SPA-SPRP hingga pelayanan yang saya jalani membawa satu kerinduan untuk dapat melayani bukan hanya di satu tempat.

Sesuai dengan firman Tuhan “beritakan Injil ke seluruh muka bumi”, jalan yang bisa membuat saya melayani harus menempuh pendidikan. Saya mencoba masuk ke Perguruan Tinggi pada tahun 2013. Saya pun memilih jurusan Teologi di STAK Abdi Wacana. Saya menyelesaikan pendidikan tersebut di tahun 2018.

Suka duka saya dalam masa kuliah di STAK Abdi Wacana sangat banyak. Saya memiliki teman dari berbagai daerah, dosen yang memiliki integritas yang tidak kalah dengan kampus yang sudah lebih maju. Meskipun kampus ungu (julukan kampus STAK AW), tidak memiliki fasilitas lengkap, elit, gedung yang permanen dan memadai, namun di situlah saya dibentuk dan ditempa sebagai seorang hamba Tuhan.

Saat saya semester 1-6, saya memang tinggal di asrama. Namun semester 7 saya diajak oleh pemudi yang saya anggap kakak. Ia mengajak saya untuk tinggal di rumahnya yang sangat jauh dari kampus. Saat itu mata kuliah sudah tidak banyak, karena sedang menyusun proposal. Selama satu bulan saya tinggal dengannya, saya merasa biaya hidup makin berat. Orang tua saya bukan orang mampu dan saya tidak ingin membebani orang tua. Akhirnya saya putuskan untuk tinggal di kos. Biaya kos pada saat itu 350 ribu per bulan. Setiap bulan saya mendapat kiriman tidak lebih dari lima ratus ribu rupiah. Saya harus mencukupkan diri dengan apa yang ada pada saya. Tidak hanya biaya hidup yang sulit. Ketika saya tinggal di kos, di Jalan Purnama Indah 3, saya harus berjalan kaki selama hampir 1 jam. Semua itu saya jalani sampai saya menyelesaikan sidang skripsi dan menyelesaikan S1.

Setelah itu saya mendaftar menjadi pekerja tetap sebagai Pendeta. Namun harus melalui berbagai test. Wajib menjalani masa vikariat selama dua tahun. Selama masa vikariat, saya bertugas di Resort Paku Tampa, Kab. Barito Timur / Tamiang Layang, Kalimantan Tengah. Saya diperhadapkan dgn adat istiadat, budaya dan bahasa yang jauh berbeda dari Kalimantan Barat. Namun saya mampu menjalanni semua itu dengan pertolongan Tuhan. Tanggal 22 Maret 2020 seharusnya kami ditahbis menjadi pendeta GKE, namun karena situasi pandemi virus covid-19, penahbisan itu ditunda selama 3 bulan.

Untuk bertahan, saya diminta kembali ke tempat saya vikar. Di sana saya masih sangat dihargai dan diminta untuk melayani selama tiga bulan, tinggal dengan jemaat, tidak lagi di pastori.

Akhirnya Sinode memanggil kami untuk melaksanakan pentahbisan di tengah pandemi dengan banyak pikiran dan perasaan, saya tetap yakin saya sehat dan baik-baik saja. Tanggal 28 Juni 2020 kami ditahbis. Tanggal 1 Juli ditugaskan dan saat ini saya berada di Resort Tewah, Kab. Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Saya akan melayani selama kurang lebih 5 tahun (1 periode), bisa kurang bisa lebih, tergantung sinode.

Sebenarnya keputusan saya untuk menjadi Pendeta tidak disetujui oleh ibu saya. Sampai saat ini ibu bersusah hati, ingin saya pulang, tetapi saya tetap memantapkan tujuan hidup saya untuk melayani Tuhan menjadi Pendeta.

Dengan tetap meyakini bahwa tugas pendeta adalah melayani, bukan tugas sambilan. Saya, Pdt. Rika, S.Th. berdoa agar kita semua sehat dan semangat melayani Tuhan dan sesama di manapun, seperti apapun, dan kapanpun.

Firman Tuhan yang mendasar kuat dalam hidup saya sampai saat ini yaitu Kolose 3:23, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Jadi, sekalipun banyak tantangan, rintangan dan hambatan, jangan sampai menyurutkan hidup ini untuk berkarya. Apapun yang kita lakukan, lakukan seperti untuk Tuhan.

Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

No Comments

Tinggalkan Komentar

Agenda

Alamat Kampus:
Jl. Ahmad Yani No. 52 F (Kompleks GKE Pintu Elok), Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak - 78122

Rekening STAK Abdi Wacana:
BRI Pontianak: 007101001030562