Unit Kegiatan Mahasiswa STAK-AW: Nonton Bareng Jesus Revolution

Unit kegiatan mahasiswa (UKM) Sekolah Tinggi Agama Kristen Abdi Wacana (STAK-AW) Pontianak, kembali melaksanakan kegiatan nonton bareng dan diskusi bersama mahasiswa dan dosen,pada Selasa, 4 November 2025 di aula STAK-AW. Film yang ditayangkan kali ini adalah Jesus Revolution. Save the Hippies. Menceritakan kaum hippies yang menurut sumber EBSCO adalah gerakan yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an di distrik Haight-Ashbury, San Francisco, menarik beragam kelompok mahasiswa, seniman dan individu yang mencari alternatif bagi budaya arus utama Amerika.

Film ini bicara tentang sebuah gereja dengan orang-orang yang awalnya sangat sedikit dan sangat konvensional, menjadi gereja yang menerima kaum hippies dengan segala keunikan dan kebaharuannya. Seorang tokoh bernama Lonnie bertemu dengan anak dari seorang pastor bernama Chuck Smith. Pada awalnya dia adalah seorang pastor konservatif. Lonnie Frisbee seorang protagonist yang menjadi awal kemunculan the Jesus revolution yang mengubah cara bergereja fundamental dan konvensional dengan merangkul orang-orang atau yang disebut sebagai pengikutnya rata-rata adalah pecandu narkoba, mencari kebenaran yang salah, menurutnya.

Lonnie dan Chuck Smith akhirnya harus menampung orang banyak dan hippies menerima untuk dibaptis. Begitu juga dengan tokoh protagonis bernama Greg, mengalami pengalaman spiritual yang tidak biasa hingga akhirnya bergabung dengan komunitas Lonnie. Greg bahkan sangat mencintai pelayanan, sama seperti yang dilakukan oleh Lonnie. Setelah dinamika panjang, perjuangan untuk tetap menyelamatkan banyak orang, Chuck Smith pada akhirnya menyerahkan pergerakan pelayanan kepada Greg. Gerakan ini kemudian menjadi sangat besar, meluas di seluruh penjuru Amerika. Film ini bertemakan drama dan sejarah.

Diskusi bersama mahasiswa dan dosen menjadi penutup dari kegiatan yang dilakukan oleh Senat Mahasiswa STAK-AW. Beberapa mahasiswa, Lara Tantri dan Marda memberikan pandangan mereka setelah menonton film. Menurut mereka tokoh protagonis Greg sangat memberikan motivasi dan semangat melayani, mengingat cerita film, Greg adalah seorang yang sedang mencari jati diri hingga akhirnya menjadi pelayan Tuhan. Nobar dan diskusi berakhir pada pukul 20.38 WIB.

Kegiatan ini diharapkan menjadi kegiatan berkelanjutan, di mana seharusnya sebuah lembaga pendidikan tidak ‘mati’ dan tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi memberi waktu belajar kepada mahasiswa dengan beragam konsep yang lebih atraktif dan meningkatkan kemampuan memberikan kritik. Melalui film ternyata menghadirkan berbagai perspektif yang membangun baik dari mahasiswa dan dosen. Belajar dari mana saja dan apa saja. Peace out.

Kontributor: Winda Patrika Embun Sari, M.Fil