Alumni Pendidikan Guru Agama Kristen “Pniel”, D2 dan D3 Institut Agama Kristen Eka Sinta (IAKES) Pontianak dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Abdi Wacana (STAK-AW) Pontianak menggelar reuni pertama pada Selasa (12/3/2024) di Aula lantai 3 kampus STAK-AW Pontianak. Reuni ini diawali dengan Kebaktian yang dilayani dosen STAK-AW, Pdt. Alox Dasilelo, MA.M.Th dengan nas khotbah Kolose 3:18-25. Melalui khotbahnya, Pdt. Alox mengingatkan para alumni untuk setia pada panggilan dan menopang kampus dari berkat yang diberikan Tuhan. “Doakan kampus dan topang dengan daya dan dana, agar tetap menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas”, pesannya kepada alumni yang hadir.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua kedua STAK-AW, Pdt. Drs. B. Moses Siong, M.Pd.K. Kehadiran beliau sangat menyedot perhatian alumni. Beliau dalam kondisi sakit, karena mengalami stroke, tetapi tetap hadir. Ada salah satu peserta dari Bengkayang yang menggendongnya dari lantai dasar menuju lantai 3. Banyak yang terharu dengan sosok Pdt Moses Siong, karena selain Ketua kedua STAK-AW, juga pernah menjadi guru PGAKP, dosen D2 dan D3 IAKES. Beliau juga pernah menjadi Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Agama Kristen Abdi Wacana (YPTK-AW) yang menaungi STAK-AW Pontianak. Jasa beliau untuk pengembangan kampus dan mendidik para alumni, membuat rasa haru yang mendalam dengan kondisi beliau yang hadir dalam keadaan sakit.
Hadir juga Ketua STAK-AW yang ketiga yakni Pdt. F. Jaya Wardana, M.Pd.K dan Ketua yang keempat, yang masih menjabat sekarang, Pdt. Paulus Ajong, M.Th. Disamping itu, juga hadir Irenius Kadem, SH dan Dra. Krista Yayang, M. Pd. Mereka merupakan dosen pertama STAK-AW, sejak berdiri tahun 2003.
Dalam sambutannya, Pdt. Paulus Ajong mengatakan pertemuan alumni pertama dapat memberikan informasi dan gagasan untuk turut serta membangun STAK-AW Pontianak. Pertemuan ini diharapkan berkelanjutan, agar ada komunikasi yang menghasilkan sinergi kerja dan capaian-capaian yang akan diraih, sekaligus berbagai tantangan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Kristen. Juga berharap segera dibentuk wadah alumni, karena berkaitan dengan akreditasi kampus.
“Saya menyambut gembira gagasan alumni melaksanakan temu alumni ini. Disamping mengingatkan nostalgia masa lalu, juga berharap segera dibentuk wadah alumni”, katanya. Ia menjelaskan, masih banyak pekerjaan rumah untuk memajukan kampus, salah satunya peningkatan kualitas dosen.
Ketua panitia reuni pertama ini, Tommy Jetro Simorangkir mengemukakan dalam sambutannya, rasa terima kasih atas dukungan dan kehadiran para alumni dan pihak kampus. Ia berharap alumni semakin solid dan terjalin komunikasi yang hangat selaku keluarga besar STAK-AW Pontianak.
Irenius Kadem, SH., salah satu dosen pertama STAK-AW dan Ketua Panitia pertama Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2003 berbagi nostalgia masa lalu. Menurutnya STAK-AW dibuka karena menindaklanjuti UU Sisdiknas yang mengamanatkan peserta didik diajarkan dengan agama dan keyakinannya.
“Waktu itu, saya diminta pak Moses untuk menjadi Ketua Panitia PMB, tidak ada dana. Saya menggunakan biaya sendiri. Setelah ada yang daftar, uang diganti. Untuk memperkuat kualitas kampus, saya usulkan waktu itu Dr. Christanto Syam yang jadi Ketua STAK-AW Pertama. Puket I waktu itu Pdt. Moses Siong, Puket II bapak Singka Rantjang dan saya Puket III”, ungkapnya
Pada kesempatan yang sama Stepanus Wiwin, S.Th mewakili mahasiswa angkatan pertama STAK-AW tahun 2003, dalam testimoninya mengemukakan bahwa kampus ini telah banyak berkontribusi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di Kalimantan Barat. Angkatan pertama mereka rata-rata telah sukses. Ada yang telah diangkat menjadi pegawai negeri, menjadi guru agama, menjadi kepala desa, menjadi pendeta. Ada juga yang sukses dalam bidang bisnis.
Menurutnya, di masa-masa awal pembukaan STAK-AW, yang mendaftarkan diri menjadi mahasiswa di antaranya mereka yang telah berhenti bekerja di PT Alas Kusuma, pindah kuliah dari kampus lain, penjual ikan asin di pasar Flamboyan, ibu rumah tangga yang tinggal di Pontianak. Hanya sebagian kecil, mereka yang dari daerah dengan tujuan melanjutkan studi di kampus ini.
“Sekarang kita bangga, STAK-AW telah berkembang menjadi Perguruan Tinggi yang berkualitas. Terbukti telah menjadi pilihan generasi muda di KalBar, bahkan beberapa wilayah di Indonesia”, katanya.
Stepanus Wiwin juga menyampaikan bahwa alumni merupakan orang yang berhutang pada kampus ini. Karena itu, apapun agenda kampus, alumni akan selalu mendukung sesuai porsi dan kemampuan yang ada.
Alumni yang lain, Pdt. Henny Katuuk, S.Th juga menyampaikan, sudah lama merindukan dapat bertemu para alumni. Sekum PGIW KalBar ini juga berharap agar para alumni dapat diundang oleh kampus untuk dapat mengisi kuliah umum. “Saya berharap, alumni dapat diundang oleh kampus untuk mengisi kuliah umum, agar dapat berbagi pengalaman dan wawasan dengan adik-adik mahasiswa”, harapnya.
Reuni pertama ini diakhir dengan makan malam bersama. Salah satu poinnya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan untuk membentuk wadah Alumni.
Kontributor: Stepanus Wiwin
Tinggalkan Komentar